Laravel Part 1 – Persiapan Praktik Laravel

Framework Laravel dibuat oleh Taylor Otwell, rilis perdana pada Juni 2011, rilis stabil 24 Agustus 2022, Repositori Framework Laravel berada di github.com/laravel/laravel situs web framework laravel yaitu laravel.com. Laravel merupakan framework PHP yang open-source dan berisi banyak modul dasar untuk mengoptimalkan kinerja PHP dalam pengembangan aplikasi web, PHP adalah bahasa pemrograman yang dinamis dan Laravel disini bisa bertindak untuk membuat web development lebih cepat, lebih aman, dan lebih simpel.

Laravel adalah suatu framework dari bahasa pemrograman PHP, laravel menyediakan beberapa fitur yang bisa digunakan oleh developer untuk mengembangkan fitur aplikasi dengan mudah, seperti mengkoneksikan ke database, melakukan query ke database dengan mudah dan lainnya.

Sebelumnya Laravel merilis versi “major” setiap 6 bulan sekali, dari laravel versi 1 ke versi 2, dari versi 2 ke versi 3 dan seterusnya itu setiap 6 bulan sekali framework laravel melakukan rilis versi. ketika ada versi terbaru developer mengupdate aplikasi web yang sudah dibuat ke versi laravel yang telah di rilis.

Kabar baik Framework Laravel pada september 2020, Laravel telah mengganti aturannya untuk rilis versi “major” yang awalnya 6 bulan sekali menjadi 1 tahun sekali.

Lanjut mengenal Fitur pada Framework Laravel lebih dalam:

  • Routing (Support REST HTTP Method)
  • Database Migration (Generator Struktur Database)
  • Eloquent (Object Relational Model (ORM)
  • Authorization (Validasi/Pembatasan Akses Terhadap Role Tertentu Pada User)
  • Blade View Formatting (Penggunaan View dengan Format Blade untuk struktur yang lebih tersusun rapi)
  • dan adalagi beberapa menarik lainnya yang membantu proses development aplikasi

ALUR KERJA FRAMEWORK LARAVEL

Sebelumnya pastikan sudah dipastikan sudah berjalan untuk Text Editor, Web Server dan PHP Compiler seperti gambar dibawah ini :

Text Editor menggunakan Visual Studio Code

Pastikan VS Code sudah berjalan

Web Server dan PHP Compiler menggunakan XAMPP

pastikan xampp sudah berjalan

Lanjut Composer

Composer adalah tools dependency manager pada PHP, Dependency (ketergantungan) sendiri diartikan ketika project PHP yang kita kerjakan masih membutuhkan atau memerlukan library dari luar. Composer berfungsi sebagai penghubung antara project PHP yang dibuat dengan library dari luar. Jadi Composer itu aplikasi yang diinstal ke perangkat untuk memfasilitasi developer menggunakan library open source milik orang lain ke dalam project yang sedang dibangun.

agar mengenal lebih dalam mengenai Composer, Yuk kita install dulu composer dengan klik link berikut https://getcomposer.org/

Klik tombol Download
Download Link Composer-Setup.exe lalu install
klik install for all users -> Yes
Next
Next
Next
Install
Next
Finish

Selanjutnya kita pastikan Composer sudah berjalan dengan membuka command prompt (CMD) search cmd atau tekan tombol windows+R ketikan cmd lalu tekan

klik tombol OK
ketikan perintah composer lalu tekan enter
berhasil install Composer, sudah berjalan di windows dengan Composer Version 2.5.2 (Installer akan menambahkan Composer secara otomatis ke variabel PATH)

Lanjut Installasi Laravel

perhatikan gambar sebelum intallasi laravel
untuk penjelasan syntax ini bisa mengacu pada gambar command line di atas

Penjelasan syntax di atas :

composer ingin membuat projek baru yang mengambil dari github dengan link laravel/laravel dengana nama aplikasi yang mau kita bikin yaitu example-app (nama aplikasi bebas, disesuaikan dengan projek yang akan dibuat)

  • composer (basic syntax) : bawaan syntax dari software yang telah terinstall sebelumnya yaitu Composer-Setup.exe
  • create-project (parameter) : parameter untuk membuat projek baru
jadi parameter yang sudah ditentukan harus sesuai penulisannya, jika tidak sesuai akan error karena tidak ditemukan
  • composer butuh parameter, paramater yang akan kita gunakan yaitu create-project
Jika langsung dijalankan maka akan error, karena parameter create-project memerlukan parameter lain, yang mana nanti directory apa yang mau kita pakai (given directory).
  • laravel/laravel (directory) : parameter directory laravel/laravel ini yang dijadikan parameter create-project
  • dari mana asalnya directory laravel/laravel, yaitu dari github (jadi composer mengambilnya dari github)
jadi direktory laravel/laravel ini yang mau kita clone/kloning untuk project baru yang akan dibuat yaitu example-app
  • oke Lanjut masuk terminal atau command prompt untuk create project
kita lakukan installasi Laravel dengan nama keluargait-projek kecepatan download dan install laravel menyesuaikan internet yang digunakan
successfully (berhasil intal framework laravel)
  • selanjutnya kita cek ada folder dan file apa saja pada keluargait-projek :
seperti ini folder folder dan file yang dihasilkan dari pembuatan project dengan nama keluargait-projek dari kloning pada github.com/laravel/laravel
  • Selanjutnya di test laravelnya masuk ke keluargait-projek menggunakan cmd, lalu untuk menjalankan laravel dengan cukup perintah php artisan serve :
berhasil menjalankan laravel, server running dan bisa di akses pada browser di url http://127.0.0.1:8000
  • selanjutnya buka url http://127.0.0.1:8000 pada browser, jika berhasil seperti gambar dibawah ini hasilnya :
Berhasil (Running Laravel v9.51.0 pada PHP v8.1.1.0)
  • URL http://127.0.0.1:8000 ini menandakan kita memiliki server didalam komputer lokal yang kita gunakan yang mana server ini merupakan aplikasi laravel yang berjalan di komputer kita.
  • untuk menstop nya tekan Ctrl+C, jadi server berhenti dan aplikasi kelurgait-projek tidak bisa diakses

lanjut Struktur Folder Framework Laravel

  • buka Visual Studio Code, dan Open Project yang tadi sudah dibuat :
Select Folder keluargait-projek
Berikut tampilan isi folde dan file pada project keluargait-projek
  • jangan pusing dulu lihat folder dan file-file karena terlihat banyak ya gaes 🙂 jadi tidak perlu di hafal semua foldernya ya gaes, untuk sekarang pada Framework Laravel 9, kita hanya fokus dibeberapa folder saja yaitu :
    • config (hanya digunakan saat setup di awal)
    • database (hanya digunakan saat setup di awal)
    • app (selanjutnya digunakan sampai aplikasi selesai) :
      • Http->Controllers
      • Models
    • resources (selanjutnya digunakan sampai aplikasi selesai) :
      • Views
    • routes (selanjutnya digunakan sampai aplikasi selesai)
      • routes berfungsi sebagai penghubung atau penjaluran antara user dengan keseluruhan framework defaultnya pada file web.php sebagai basis utama routingnya. untuk tingkat intermediate – advanced dapat membuat routing custom.
      • file web.php berfungsi untuk memetakan path website ke controller masing-masing.
      • file api.php untuk memetakan path yang berhubungan dengan api.php
      • web.php dan api.php kedepannya yang akan sering digunakan disaat mengembangkan aplikasi

LANJUT ALUR KERJA MVC LARAVEL

Laravel adalah framework yang mengimplementasikan konsep Model Views Controllers (MVC) yang artinya didalam framework laravel memiliki folder model, views, controllers sebagai directory utama dari framework laravel.

ketika user akses aplikasi awalnya melalui public/index.php selanjutnya ke routes dst

Penjelasan:

  1. User mengakses aplikasi melalui public/index.php selanjutnya ke Routes untuk mengarahkan URL yang diberikan oleh User ke Controllers.
  2. Routes tersebut oleh aplikasi telah dipetakan ke controllers action
  3. Controller action akan menggunakan Models untuk mengakses data. Atau langsung mengembalikan Views tanpa data (dari Controllers langsung ke Views)
  4. Models berinteraksi ke database untuk mendapatkan data atau menyimpan data
  5. Setelah berhasil mendapatkan data melalui Models, Controllers akan mengembalikan ke Views sekaligus data jika ada.
  6. Views tersebut pada akhirnya menampilkan apa data yang akan ditampilkan User.

Selanjutnya MEMBUAT ROUTING DASAR DI LARAVEL

route yang akan digunakan nanti pada routes->web.php

Route::verb(“/path”, callback);

  1. Facade Route.
  2. Verb
    Verb merupakan HTTP verb, terdiri dari get, post, put, delete, options, patch.
  3. Path
    Merupakan path URL setelah domain aplikasi kita yang kita izinkan untuk diakses oleh pengguna aplikasi.
  4. Callback
    Callback bisa berupa anonymous function atau Controller action yang ingin kita eksekusi ketika path tertentu diakses oleh pengguna aplikasi.
    anonymous function merupakan istilah lain untuk function yang tidak memiliki nama dan seringkali digunakan sebagai callback.
default source web.php (return ke welcome) untuk mengembalikan sebuah nilai pada anonymous function

Jika hanya di isi Tanda slash ( / ), artinya berada pada halaman utama atau index. Dan yang ada didalam return View memanggil langsung ke blade yang bernama ‘welcome’ tanpa memproses nya ke Controller terlebih dahulu.

Dimana file Welcome itu? Bisa lihat pada folder resources, lalu views, dan terdapat welcome.blade.php, kenapa terdapat ekstensi blade.php? Blade pada Laravel adalah Sistem Templating bawaan Laravel.

mencoba membuat routes yang baru:

verb method yang digunakan get, dan Anonymous Function (tidak memiliki nama fuction)
prosesnya dari browser request ke routes langsung di kembalikan lagi ke browser, jadi langung di print/ditampilkan hasilnya, jadi tidak melewati MVC
berikut hasilnya dengan menambahkan path halo

mencoba membuat file hai.blade.php pada resources-views, yang nantinya kita akan return untuk dikembalikan ke nonymous function :

membuat routes baru dengan path hai
buat file baru hai.blade.php di resources->views
ekstensi pakai .php dan .html bisa tidak? bisa, dicoba aja jika penasara, tapi jika menggunakan ekstensi blade.php nantinya akan bisa menggunakan fitur fitur template bawaan laravel.
hasil pada browser

pertanyaan di routes yang baru di buat kenapa tidak pakai echo saja, kan bisa? bener bisa, coba aja biar gak penasaran gaes…

nah kenapa menggunakan return, karena jika menggunakan return nilainya akan di kembalikan ke routes yang akan di berikan ke nonymous function, dan kalau return juga bisa membaca ARRAY, kalau echo tidak bisa bisa membaca ARRAY, kita coba :

menambahkan variabel nilai array ke routes
hasilnya menggunakan return (jadi return bisa mengubah nilai array menjadi JavaScript Object Notation (JSON) dengan format yang tampil pada browser-JADI ADA SESUATU YANG TERJADI DI BALIK RETURN yang sudah di sediakan oleh framework laravel)
jika return diganti echo akan error, karena echo tidak bisa menerima array

mencoba membuat 1 file lagi di dalam views lalu kita coba letakan kedua filenya di routes

buat file hai2.blade.php, langsung saja ketik tanda seru ! langsung enter agar sudah ada source htmlnya
hasilnya seperti ini dan langsung di edit title dan body nya disesuikan
jika menggunakan echo
hasil di browser file hai.blade.php dan hai2.blade.php tampil keduanya
ketika di inspek elemen pada browser terlihat source code html nya jadi numpuk (jadi syntax html nya jadi double2)
jika menggunakan return, maka akan adanya penghentian/terminating program, jadi syntax2 dibawahnya tidak diproses lagi. jadi Laravel menyarankan menggunakan return views
hasil di browser hanya file yang dibaris pertama yang ditampilkan
dengan return terlihat sourcodenya

Selanjutnya Membuat Controller

saat di lihat hanya 1 Controller bawaan Laravel yaitu Controller.php

Selanjutnya kita buat Controller baru dengan cara dibawah ini :

  1. pastikan xampp sudah berjalan
  2. buka cmd/commad prompt lalu masuk ke direktori projek yang telah kita buat, sebelumnya kita sudah buat dengan nama keluargait-projek dengan cara ketikan cd keluargait-projek enter
  3. setelah itu tuliskan php artisan make:controller KeluargaitController enter
Kita Buat Controller baru dengan nama KeluargaitController
Pembuatan Controller KeluargaitController berhasil
sudah tampil pada Visual Studio Code Controller yang dibuat dengan nama KeluargaitController

Penjelasan cara membuat Controller dengan perintah php artisan make:controller KeluargaitController, yaitu :

php : syntax bawaan dari software php yang sudah terinstall pada komputer yang digunakan

artisan : syntax atau parameter yang merupakan bawaan dari laravel

note (php artisan bisa dijalankan disaat sudah masuk didalam projek laravel yang telah dibuat)

make:controller KeluargaitController kita akan membuat sesuatu, apa yang akan dibuat, dalam hal ini yaitu Controller dengan nama KeluargaitController

Tampilan Controller beserta source code yang baru saja dibuat seperti pada gambar

sebelum lanjut, kita bahas code berikut :

Namespace (identifier/pengenal) adalah suatu nama yang biasa dipakai dalam pemrograman untuk menyatakan variabel, konstanta, tipe data, dan fungsi. (sebuah penamaan yang digunakan untuk mengelompokkan ke dalam package / folder sebagai sebuah identitas tersendiri).

Use disini nanti akan terlihat saat menggunakan routing (begitupun Namespace)

class : syntax untuk mendefinisikan class di PHP

extends : sebuah Inheritance (merupakan proses pewarisan data dan method dari suatu class yang telah ada kepada suatu class baru)

maka di baris nomor 7 bisa dibaca : KelurgaitController yaitu Child class atau bisa dikatakan anaknya dari Controller jadi KeluargaitController ini bisa menggunakan beberapa method yang telah disediakan oleh Controller bisa dikatakan KeluargaitController ini bisa mengimplementasikan fungsi-fungsi method method di Controller.

Selanjutnya Lakukan Routing Menuju Controller yang baru saja kita buat

masuk ke routes->web.php
selanjutnya kita akan praktikan untuk pengisian parameter1 dan parameter2

cara pertama dengan memanggil controller menggunakan STRING‘ ‘ pada parameter2

pertama kita buat method pada file Controller KeluargaitController.php
kedua kita buat nama path dan pemanggilan namespace serta pemanggilan nama file controller dan nama method/fungsi yang telah dibuat di controller KeluargaitController.php
selesai berhasil mengarahkan routing ke controller lewat namespace menggunakan string, hasilnya ketika dijalankan di browser

cara kedua memanggil controller dengan mengguanakan ARRAY [ ] pada parameter2 :

wajib mendefinisikan namespane dengan perintah use agar file controller KeluargaitController pada array dapat di identfikasi oleh Laravel (jika tidak di identifkasikan maka laravel tidak mengenalnya dan akan di tampilkan error karena tidak menemukan KeluargaitController itu berada dimana)
selesai berhasil mengarahkan routing ke controller lewat namespace menggunakan ARRAY, hasilnya ketika dijalankan di browser

Selanjutnya kita coba routing dengan method lain, sebelumnya dengan nama index, untuk perbandingan kita buat method dengan nama pesancontroller :

catatan: fungsi dari routing salah satunya kita bisa mendifinisakan url yang akan di terima oleh laravel/aplikasi yang kita buat, dan kita bisa mendefinisikan url tersebut mau dibawa ke Controller mana dan ke Method/fungsi yang mana, contoh :

bisa di perhatikan pada gambar, ada 2 contoh route dengan mengarahkan url ke method yang berbeda (JADI kita bisa membuat secustom mungkin url, controller dan method sesuai yang kita ingin tentukan).
method pesancontroller
hasil dari custom url dan nama methode

SELESAI SUDAH LARAVEL PART 1, Selanjutnya PART 2, Akan melanjutkan pembuatan sebuah PROJEK atau Studi kasus (Case study) dengan latihan pembuatan Aplikasi Web menggunakan Framework Laravel.

note: Pahami Konsep Framework Laravelnya bukan hanya dipahami syntaxnya, jika ingin mencoba belajar mendalami framework lain jika mengerti konsepnya, maka akan lebih mudah mempelajarinya.

Summary
Description
Part 1 Belajar Laravel - (Pengenalan Framework Laravel, Fitur Fitur Framework Laravel, Installasi Laravel, Uji Coba Laravel)

Related Posts

© 2025 CatatanKu